Jam

Sabtu, 12 Oktober 2013

Fanfiction "Miss You"


Fanfiction : Miss You
Cast : Song Eun Seok, All Member BOYFRIEND
Genre : Romance, Fantasy
Author : Nela Oktaviana a.k.a EunSeok









Nama ku Song Eun Seok.
Malam ini aku sedang berjalan-jalan. Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku melihat seorang namja (cowok) yang sedang duduk.
Muka namja itu tampak pucat. Dan aku segera mengahmpirinya.
"Hay, apa kau baik-baik saja? ucap ku.
Namja itu hanya diam dan menatap ku.
"Bisa kau dengar aku? Kau baik-baik saja kan?" ucap ku.
namun namja itu tetap diam dan menatap ku.
"Kenapa namja ini hanya diam dan menatap ku seperti itu?" ucap ku.
Aku melihat punggung namja itu terluka.
"Lebih baik kau ikut aku, aku akan mengobati luka dipunggung mu itu" ucap ku.
Namja itu segera berdiri, dan aku mengajak namja itu ke rumah ku.
Sesampainya dirumah ku, aku segera mengobati luka dipunggung namja itu.
"Kau sabar ya, ini memang akan sedikit sakit" ucap ku.
Tapi lagi-lagi namja hanya diam.
"Aww!Sakit sekali!!!" ucap namja itu.
"Sudah ku bilang, ini memang akan sedkit sakit" ucap ku.
"Nah, sekarang sudah selesai. Lebih baik sekarang kau istirahat" ucap ku.
Aku beranjak pergi, namun namja itu menarik tangan ku.
"Hey... Tunggu!!" ucap namja itu.
"Ada apa?" ucap ku.
"Khamsahamnida ne" ucap namja itu.
"Ya" ucap ku.
"Nama ku Lee Jeongmin, nama mu siapa?" ucap namja itu.
"Nama ku Song Eun Seok" ucap ku.
"Sekali lagi terima kasih ya" ucap namja itu.
"Ne, kenapa punggung mu bisa terluka?" ucap ku.
"Karena sayap ku patah" ucap namja itu.
"Kau pasti sedang bercanda kan?" ucap ku
"Aku sedang tidak bercanda! Sebenarnya aku adalah seorang malaikat" ucap namja itu.
"Tidak mungkin kau adalah seorang malaikat!" ucap ku.
"Tapi aku memang benar-benar seorang malaikat!" ucap namja itu.
Lee Jeongmin adalah seorang malaikat.
"Ya sudah lebih baik kau istirahat agar luka mu cepat sembuh" ucap ku.
Oppa Jeongmin hanya tersenyum, lalu aku segera pergi.
Entah kenapa mnalam ini aku tak ingin tidur.
Tiba-tiba oppa Jeongmin datang dan duduk disamping ku.
"Kenapa kau belum tidur?" ucap oppa Jeongmin.
"Aku belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?" ucap ku.
"Aku tidak bisa tidur" ucap oppa Jeongmin.
"Kenapa? Apa karena kau tidak terbiasa?" ucap ku.
"Tidak juga" ucap oppa Jeongmin.
'Lebih baik kau istirahat saja" ucap ku.
"Aku tidak mau! Apa kau tinggal sendiri?" ucap oppa Jeongmin.
"Ya begitulah. Sebenarnya aku tinggal bersama kedua kakak ku"  ucap ku.
"Lalu sekarang mereka kemana?" ucap oppa Jeongmin.
"Mereka tinggal dan kuliah di Amerika, saat liburan mereka datang dan menginap disini" ucap ku.
"Yeoja ini cantik sekali, aegyo, dan dia juga baik" ucap oppa Jeongmin dalam hati.
"Hey...Kenap kau diam!" ucap ku.
"Tidak apa-apa" ucap namja itu.
"Lebih baik kau istirahat, ini kau sudah malam" ucap oppa Jeongmin.
"Kenapa kau menyuruh ku?" ucap ku.
"Kau kan juga butuh istirahat" ucap oppa Jeongmin.
"Sudahlah, kau jangan memaksa ku!" ucap ku.
"Bagaimana kalau kita sama-sama tidur?" ucap oppa Jeongmin.
"Maksud kau apa? Aku tidak seperti yang kau pikirkan!!" ucap ku.
"Kau jangan salah paham dulu. Maksud ku, kau tidur dikamar mu dan aku tidur dikamar ku" ucap oppa Jeongmin.
"Aku belum mengantuk! Sudahlah kau jangan memaksa ku" ucap ku.
"Kau ini keras kepala sekali" ucap oppa Jeongmin.
"Apa kau bilang? Aku keras kepala!" ucap ku
"Ya, kau adalah wanita yang sangat keras kepala yang pernah ku temui!"
"Kau juga sangat cerewet!" ucap ku.
Oppa jeongmin hanya terdiam.
"Ah sudahlah, lebih baik sekarang kau pergi dari kamar ku karena aku ingin tidur" ucap ku.
"Baiklah, selamat malam" ucap oppa Jeongmin.
"Namja yang anaeh!" ucap ku.
Esoknya aku sudah rapi, dan aku segera menuju ke ruang makan.
Aku begitu terkejut melihat sudah ada sarapan di meja makan.
"Hey, ternyata kau sudah bangun" ucap oppa Jeongmin.
"Siapa yang memasak semua ini?" ucap ku.
"Aku memasaknya" ucap oppa jeongmin.
"Apa kau yang memasak semua ini?" ucap ku.
"Iya, sudahlah ayo kita sarapan" ucap oppa Jeongmin.
"Tapi... " ucap ku.
"Tapi apa? Kau takut masakan ku tidak enak?" ucap oppa Jeongmin.
"Bukan itu maksud ku" ucap ku.
"Lalu apa?" ucap oppa jeongmin.
"Hehm... Sudahlah" ucap ku.
Kami pun segera makan.
"Mulai hari ini aku akan membantu mu" ucap oppa Jeongmin.
"Tidak usah aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri" ucap ku.
"Sudahlah, kau jangan keras kepala" ucap oppa Jeongmin.
"Hehm, terserah kau saja" ucap ku.
Dia benar-benar membantu ku untuk menyelesaikan semuanya.
"Lebih baik sekarang kau istirahat. Aku mau pergi untuk berbelanja" ucap ku.
"Mau ku antar?" ucap oppa Jeongmin.
"Ya, jika kau tak merasa keberatan" ucap ku.
"Ya" ucap oppa Jeongmin
Kami pun segera pergi untuk berbelanja.
"Kau ingin berbelanja apa?" ucap oppa Jeongmin.
"Aku tidak tahu" ucap ku.
"Kenapa kau tidak tahu? Tadi kan yang ingin berbelanja" ucap oppa Jeongmin.
"Tapi aku bingung ingin berbelanja apa!" ucap ku.
"Hehm... Bagaimana kalau kita main ice skatting saja?" ucap oppa Jeongmin.
"Ya, ide yang bagus" ucap ku.
Dan kami segera bermain ice skatting.
"Hey, ayo kejar aku" ucap oppa Jeongmin.
"Aku akan mengejar mu" ucap ku.
"Ternyata kau hebat juga" ucap oppa Jeongmin.
"Sekarang kau yang mengejar ku ya" ucap ku.
"Baiklah" ucap oppa Jeongmin.
Aku pun segera berlari tapi tiba-tiba aku terjatuh.
"Hey, kau tidak apa-apa?" ucap oppa Jeongmin yang segera menghampiri ku
Aku tersenyum evil. Lalu aku segera menarik kaki oppa Jeongmin, hingga dia terjatuh.
"Aww... Dasar kau ini" ucap oppa Jeongmin
Aku pun tertawa. Kami pun saling mengejar. Setelah selesai bermain ice skatting.
"Hehm, aku haus" ucap ku.
"Apa kau mau ice cream?" ucap oppa Jeongmin.
"Ne" ucap ku.
"Ya sudah kau tunggu sini, aku mau beli ice cream untuk mu" ucap oppa Jeongmin.
"Ya baiklah" ucap ku.
Tak lama oppa Jeongmi datang dengan membawa ice cream.
"Ini untuk mu" ucap oppa Jeongmin.
"Khamsahamnida" ucap ku.
"Cheonmanayo" ucap oppa Jeongmin.
Kami segera memakan ice cream nya.
Tiba-tiba oppa Jeongmin tertawa.
"Kenapa kau tertawa?" ucap ku.
"Kau ini lucu sekali" ucap oppa Jeongmin sambil tertawa.
"Apanya yang lucu? ucap ku.
"Kau makannya berantakan" ucap oppa Jeongmin.
Lalu oppa Jeongmin menghapus sisa ice cream yang ada dibibir ku dengan tangannya.
"Hehm, kau ini seperti anak kecil. Makan ice cream saja masih berantakan" ucap oppa Jeongmin.
Aku hanya terdiam.
"Aku sudah lelah dan akuingin pulang" ucap ku.
"Ya sudah, ayo kita pulang" ucap oppa Jeongmin.
Kami pun segera pulang.
"Hari yang melelahkan" ucap ku.
"Kau istirahat saja, nanti kalau kau terlalu lelah kau bisa sakit" ucap oppa Jeongmin.
"Baiklah" ucap ku.
Malam pun tiba. Aku sedang duduk dikamar ku dan oppa Jeongmin masuk ke kamar ku.
"Ku pikir kau sudah tidur" ucap oppa Jeongmin.
"Tidak" ucap ku.
"Hehm..." ucap oppa Jeongmin.
"Ada perlu apa kau kesini?" ucap ku.
"Tidak ada, aku hanya ingin berbincang-bincang dengan mu" ucap oppa Jeongmin.
"Apa kau membenci ku?" ucap oppa Jeongmin.
"Kenapa aku harus membenci mu?" ucap ku.
"Karena aku selalu membuat mu marah dan kesal" ucap oppa Jeongmin.
"Kau tak pernah membuat ku marah dan kesal. Semenjak kau ada disini, aku jadi bahagia dan aku tidak pernah merasa kesepian" ucap ku.
"Aku juga bahagia bisa bersama dengan mu" ucap oppa Jeongmin.
Oppa Jeongmin pun memeluk ku.
"Hehm... Mianhae" ucap ku.
Lalu oppa Jeongmin melepaskan pelukannya.
"Aku minta maaf" ucap oppa Jeongmin.
"Ne, gwaenchana" ucap ku.
Aku mulai mengantuk.
"Lebih baik sekarang kau tidur" ucap oppa Jeongmin.
"Ya" ucap ku.
"Ya sudah, selamat malam" ucap oppa Jeongmin sambil tersenyum.
Aku membalas senyumannya oppa Jeongmin. Dan aku segera tidur.
Pagi pun tiba. Oppa Jeongmin pun membangunkan ku.
"Hehm, ternyata dia belum tidur" ucap oppa Jeongmin.
"Hey... Ayo bangun" ucap oppa Jeongmin.
"Ahh, aku masih mengantuk" ucap ku.
"Ayo bangun, aku ingin kau menemani ku untuk berolah raga" ucap oppa Jeongmin.
"Sudahlah, kau olah raganya sendiri saja. Aku masih ingin tidur" ucap ku.
"Tapi aku ingin kau menemani ku berolah raga" ucap oppa Jeongmin.
"Aku tidak mau!!" ucap ku.
"Hey ayolah. Cepat kau bangun" ucap oppa Jeongmin.
"Kau ini berisik sekali" ucap ku.
Lalu oppa Jeongmin menggendong ku.
"Hey! Kenapa kau menggendong ku? Cepat turunkan aku" ucap ku.
"Aku tidak akan menurunkan mu" ucap oppa Jeongmin.
Oppa Jeongmin membawa ku menuju ke kamar mandi.
"Kau harus cepat mandi, lalu kau temani ku berolah raga!" ucap oppa Jeongmin.
"Sudah ku bilang, aku tidak mau!" ucap ku.
"Ya sudah kalau kau tidak mau, aku tidak akan menurunkan mu" ucap oppa Jeongmin.
"Hah? Aku mohon turunkan aku" ucap ku.
"Anio! Kecuali kau mau menemani ku berolah raga" ucap oppa Jeongmin.
"Tidak mau!!" ucap ku.
"Ya sudah, terserah kau saja" ucap oppa Jeongmin.
"Baiklah, aku mau menemani mu berolah raga. Sekarang cepat kau turunkan aku" ucap ku.
"Ne" ucap oppa Jeongmin sambil menurunkan aku.
"Ya sudah, aku mau mandi dulu" ucap ku.
"Ya" ucap oppa Jeongmin.
"Kenapa kau masih disini!!" ucap ku.
"Ne, mianhae" ucap oppa jeongmin.
Oppa Jeongmin pun segera pergi.
Lalu aku segera mandi, setelah selesai aku segera bergegas untuk berolah raga.
"Ayo kita berolah raga" ucap oppa Jeongmin.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Yang mau komentar silahkan, tapi no bash ya :)

    BalasHapus
  3. ini admin koreanshineff.blogspot.com :)
    saran dari aku, coba kamu sering-sering baca ff lagi (Co:exofanfiction.wordpress.com). Sering baca, bahasa dan keterampilan menulis jadi ikut terlatih secara otomatis. Bacanya jangan dipaksa, kalo dipaksa bakal gaada fungsi.

    Saran lainnya.
    - setelah kutipan dialog, gaharus pake "Ucap". Bisa diganti "Seruku", "kataku", "Tanyanya". Atau sama sekali gaada (tergantung kondisi)

    - narasinya dibanyakin ya. Biasanya kalau narasinya lumayan panjang (sekitar 1 paragraf), bisa bikin pembaca mengerti situasi disana. kalau lagi klimaks cerita, narasi panjang dibutuhin banget


    Ide ceritanya bagus kok, bisa bikin orang tertarik dan penasaran kalau penulisannya dikembangin lagi^^ Bahasa kamu juga bagus, gak bertele-tele atau aneh atau apapunlah yang ngga pas.

    Hwaiting! Semangat ya :D maaf baru bisa komen

    BalasHapus